Get In Touch
Menara Caraka, Lantai 12, Jl. Mega Kuningan Barat, Blok E4 7 No. 1, Kawasan Mega
Kuningan, Jakarta 12950
Work Inquiries
partnership@mantappu.com
(+62) 818 0401 3060

Sisi Gelap Jerman yang Jarang Diketahui Versi Alexander Matthew

March 27, 2024

by Fahma Ainurrizka

Kota nggak hanya penuh kilau dan keindahan yang terlihat di permukaannya saja. Yuk, kita telusuri lebih dalam kehidupan di Jerman yang jarang diperbincangkan oleh orang awam melalui kacamata kreator konten Alexander Matthew yang juga seorang mahasiswa Teknik Informatika di Fachhochschule Aachen, Jerman.

Alexander Matthew, talent Mantappu Corp. | Sumber: Instagram @alexandrmatthew

Hallo, Leute! 

Setelah sebelumnya TeaMantappu membahas berbagai fakta menarik tentang Jerman, kali ini kita akan membahas sisi gelap Jerman yang sering terlupakan, dari sudut pandang Alexander Matthew, seorang kreator konten yang sedang menempuh pendidikan di sana.

Meskipun kita seringkali terpesona oleh sisi terang suatu negara atau kota, kenyataannya nggak ada negara maupun kota yang bebas dari masalah atau kekurangan. Malahan, penting untuk memahami dan mengakui keberadaan sisi gelap ini sebagai langkah awal untuk berbenah dan memperbaiki kondisinya di masa depan. Kira-kira apa, ya, sisi gelap Jerman? Yuk, simak artikelnya sampai habis!

Ada Banyak Tunawisma di Jerman

Alexander Matthew menjelaskan sisi gelap Jerman | Sumber: Tiktok @alexandrmatthew_

Matthew memulai video kali ini dengan pernyataan menarik, “Di Jerman itu banyak sekali tunawisma,” tuturnya. Ada sekitar 50.000 orang yang terpaksa tidur di jalanan setiap malam di negara ini. Data dari Asosiasi Federal untuk Bantuan kepada Tunawisma (Bag W), mengungkapkan hanya sebagian kecil dari mereka yang berhasil menemukan akomodasi sementara, seperti tempat penampungan atau bantuan dari teman atau kenalan.

Tunawisma bukanlah masalah sepele di sana, ada banyak faktor yang menyebabkan tingkat tunawisma yang tinggi di Jerman. Salah satunya adalah kehilangan tempat tinggal karena berbagai alasan, termasuk kesulitan keuangan atau kebangkrutan bisnis. Selain itu, masalah kesehatan mental juga memainkan peran besar, dengan banyaknya orang yang terpinggirkan dari sistem dukungan yang memadai ataupun penyalahgunaan zat-zat tertentu yang mengarah pada kehilangan rumah dan kestabilan.

Matthew juga berharap adanya langkah-langkah efektif guna membantu mereka yang kesulitan mendapatkan tempat tinggal yang aman dan stabil, sehingga para warga lokal, wisatawan, dan perantau, seperti Matthew, bisa merasa lebih nyaman menetap di Jerman.

Baca Juga: Kupas Tuntas Isu Kesehatan bareng Ekida Rehan, Gimana Cara Meninggikan Badan?

Orang Mabuk di Jalan Adalah Hal Biasa

Alexander Matthew menjelaskan sisi gelap Jerman | Sumber: Tiktok @alexandrmatthew_

Masih ingat dengan artikel 5 Fakta Unik Jerman versi Alexander Matthew? Di sana, Matthew mengungkapkan fenomena menarik tentang kegemaran orang Jerman dalam mengonsumsi bir yang ia ibaratkan seperti minum air mineral saking seringnya. Oleh karenanya, melihat orang mabuk di jalanan bukan lagi hal aneh. Tetapi, yang bikin nggak nyaman adalah kala mereka mulai mengacau dan membuat ribut di jalan.

Jerman memang dikenal secara internasional sebagai salah satu negara dengan tingkat konsumsi minuman beralkohol tertinggi, TeMantappu. Menurut laporan terbaru dari Lembaga Pengawas Masalah Kecanduan Jerman (DHS) yang merilis “Jahrbuch Sucht 2020”, setiap penduduk Jerman rata-rata mengonsumsi sekitar 10,5 liter alkohol murni setiap tahunnya, loh.

Kota-kota di Jerman Nggak Selalu Bersih

Alexander Matthew menjelaskan sisi gelap Jerman | Sumber: Tiktok @alexandrmatthew_

Salah satu sisi gelap yang disorot oleh Matthew adalah masalah kebersihan di Jerman. Meskipun Jerman sering kali dianggap sebagai negara yang sangat teratur dan bersih, kenyataannya nggak selalu demikian, terutama di kota-kota besar. 

Sebagai contoh, Matthew menunjukkan potret di banyak stasiun kereta api, seringkali tercium aroma nggak sedap yang berasal dari orang yang mabuk atau tunawisma yang buang air kecil sembarangan.

Selain itu, ternyata praktik pembayaran saat menggunakan toilet juga merupakan masalah yang cukup umum di Jerman. Meskipun mungkin terlihat sebagai langkah untuk memelihara kebersihan, tetapi bagi sebagian orang hal ini bisa menjadi kendala, terutama bagi mereka yang nggak mampu dan tunawisma di sana.

Tak hanya itu, masalah sampah juga sekaligus disorot Matthew. Terutama ketika ada event besar, seperti festival atau konser, seringkali area publik menjadi berantakan dengan sampah yang berserakan. Bisa gitu, ya, TeaMantappu? Meskipun Jerman dikenal dengan sistem pengelolaan limbah yang canggih, ternyata tantangan dalam menjaga kebersihan lingkungan tetap ada dan masih memerlukan perhatian serius.

Baca Juga: Na Daehoon: Uang Alat untuk Bahagia, Bukan Tujuan Utama

***

Tapi kembali lagi kalau setiap negara punya sisi gelapnya masing-masing, ya, TeMantappu. Meskipun kita sering terpaku pada citra positif suatu negara, tapi penting untuk diingat sisi gelapnya, baik itu masalah sosial, lingkungan, politik, atau sejarah yang kelam. Menyadari keberadaan sisi gelap ini adalah langkah awal untuk meraih perbaikan di masa depan. Setuju nggak, nih?

Media Sosial Alexander Matthew

Mau tahu lebih banyak tentang fakta lain seputar Jerman? Ikuti media sosial Matthew di bawah ini biar nggak ketinggalan upcoming updates dari Matthew:

Artikel Terkait

Recent Posts

Alexander Matthew

Cap Lang Bukan Produk Indonesia? Simak Penjelasan Alexander Matthew

Siapa yang menyangka minyak angin Cap Lang, yang telah menjadi andalan bagi masyarakat Indonesia dalam mengatasi berbagai keluhan kesehatan sehari-hari, ternyata adalah produk buatan Jerman? Inilah yang membuat Alexander Matthew, seorang mahasiswa Teknik Informatika di Fachhochschule Aachen, Jerman, tertarik untuk menjelajahi keberadaan minyak tersebut di negeri tempatnya menimba ilmu. Yuk, kita simak!

Jang Hansol

Nggak Romantis Seperti Drakor, Jang Hansol Ungkap Kegelapan Wamil

Terkadang, kita sering mendengar wajib militer (wamil) menjadi semacam ketakutan bagi sebagian warga Korea. Bahkan, beberapa di antaranya sampai melarikan diri untuk menghindari wamil. Meskipun citra tentara seringkali dipromosikan sebagai sosok yang keren, gagah, dan berwibawa dalam berbagai media, tetapi bagaimana sebenarnya pelaksanaan wamil di Korea, ya? Yuk, kita simak penjelasan langsung dari Jang Hansol!

Waseda Boys di New York memakai batik

Waseda Boys Kunjungi Universitas Impian Jerome Polin?

USA menjadi destinasi akhir World Trip Waseda Boys. Kali ini, Jerome, Tomohiro, Otsuka, dan Yusuke menelusuri sejumlah tempat ikonik di Amerika Serikat, termasuk berkeliling ke Columbia University dan Cornell University, menjajal Mr. Beast Burger dan Halal Guys, menilik kehebatan Hollywood Studios di Disneyland, dan banyak lainnya. Yuk, kita ikuti keseruannya!