Get In Touch
Menara Caraka, Lantai 12, Jl. Mega Kuningan Barat, Blok E4 7 No. 1, Kawasan Mega
Kuningan, Jakarta 12950
Work Inquiries
partnership@mantappu.com
(+62) 818 0401 3060

Kuatnya Budaya Cancel Culture Public Figure di Korea Selatan

August 29, 2024

by Fahma Ainurrizka

Kamu pasti sering dengar tentang kontroversi yang melibatkan artis Korea Selatan yang tiba-tiba bikin heboh. Tapi, apa, sih, sebenarnya yang membuat cancel culture di Korea begitu mempengaruhi mereka? Kali ini, bareng Jang Hansol kita bakal mengungkap seluk-beluk cancel culture di Negeri Ginseng ini. Yuk, simak!

Realita Cancel Culture di Korea Selatan: Perspektif dari Jang Hansol | Sumber: TikTok/hansoljang110

Halo, TeMantappu!

Pernah nggak, sih, kamu penasaran kenapa sering banget kita lihat artis atau public figure Korea Selatan tiba-tiba jadi sorotan negatif di media? Nah, kali ini kita bakal membahas fenomena yang dikenal dengan sebutan cancel culture di Korea. Bareng Jang Hansol, kita bakal mengupas tuntas gimana, sih, sebenarnya cancel culture ini mempengaruhi kehidupan para selebriti di Korea.

“Cancel culture di Korea itu keras banget,” kata Hansol. “Kalau ada yang bikin kesalahan, sekecil apapun, publik bisa langsung menyerang dan mempengaruhi karier mereka dengan cepat.”

Yuk, kita simak selengkapnya!

Apa Itu Cancel Culture?

Realita Cancel Culture di Korea Selatan: Perspektif dari Jang Hansol | Sumber: TikTok/hansoljang110

“Jadi gini, Bolo-bolo, kalau kalian sering melihat keramaian di Korea, khususnya yang melibatkan artis, biasanya itu karena mereka melakukan sesuatu yang dianggap salah. Cancel culture di Korea itu keras banget. Korea ini, bisa dibilang, punya budaya sosial yang selalu siap buat menyalahkan orang lain ketika mereka melakukan sesuatu yang nggak etis, sekecil apa pun itu. Mau kamu sekaya, seganteng, atau secantik apapun, kalau udah ketahuan melakukan sesuatu yang dianggap salah, siap-siap aja buat diserang habis-habisan,” jelas Hansol.

Hansol juga menambahkan, “Di Korea, masyarakat sangat sensitif terhadap isu-isu etika. Makanya, setiap kali ada skandal yang melibatkan selebriti atau figur publik, pasti bakal digali terus. Orang-orang nggak peduli seberapa besar pencapaian kamu, kalau udah salah, bakal disorot habis. Ini yang sering jadi sumber keramaian yang kalian lihat.”

Cancel culture ini nggak cuma tentang menghukum orang karena kesalahan yang mereka buat, tapi juga tentang bagaimana masyarakat Korea menuntut standar moral yang tinggi, terutama dari public figure. 

Contohnya, kasus-kasus yang melibatkan artis K-Pop yang terlibat dalam kontroversi bisa langsung berdampak ke karier mereka, bahkan sampai karier mereka tamat dalam sekejap.

Alasan Cancel Culture di Korea Selatan

Jang Hansol membahas kasus cancle kultur di Korea | Sumber: TikTok/hansoljang110

Cancel culture di Korea Selatan memang bisa dibilang salah satu yang paling keras di dunia. Di sini, masyarakat sangat memperhatikan perilaku, terutama dari para public figure. Sekecil apapun kesalahan yang mereka lakukan, bisa jadi bumerang besar yang menghancurkan karier mereka dalam sekejap.

Hansol menjelaskan, “Di Korea, standar moral itu tinggi banget, apalagi buat artis atau public figure. Jadi, begitu ada yang bikin salah, sekecil apapun, mereka langsung kena serang dari berbagai arah. Nggak cuma dari netizen, tapi juga dari media dan perusahaan yang mendukung mereka.”

Ada alasan umum kenapa seseorang bisa terkena cancel culture di Korea antara lain:

1. Skandal Bullying

Dugaan perundungan (bullying) yang dilakukan oleh artis saat mereka masih sekolah sering kali menjadi bom waktu yang bisa meledak kapan saja. Begitu kabar ini mencuat, meskipun kejadian sudah lama, publik Korea nggak segan-segan buat mengecam.

2. Komentar atau Perilaku nggak Pantas

Perkataan atau perilaku yang dianggap nggak sopan atau nggak sesuai dengan norma masyarakat, bahkan jika terjadi di masa lalu, bisa memicu reaksi keras. Misalnya, penggunaan bahasa kasar, tindakan yang dianggap merendahkan orang lain, atau bahkan bercanda yang nggak pada tempatnya.

3. Keterlibatan dalam Kasus Hukum

Artis yang terlibat dalam kasus hukum, baik itu terkait narkoba, DUI (driving under influence), atau tindakan kriminal lainnya, hampir pasti akan langsung menghadapi serangan dari masyarakat. Banyak yang akhirnya harus mundur dari dunia hiburan untuk waktu yang lama.

4. Masalah dengan Rekan Kerja

Konflik internal dalam grup idol atau dengan rekan kerja lainnya yang bocor ke publik juga bisa jadi alasan seseorang terkena cancel culture. Publik Korea sangat memperhatikan keharmonisan dan kerja tim, jadi begitu ada gesekan, reaksi bisa sangat negatif.

5. Tuduhan Penghinaan atau Diskriminasi

Isu yang sangat sensitif di Korea, seperti rasisme, seksisme, atau homofobia, jika muncul dalam perilaku atau ucapan seorang artis, bisa langsung memicu gelombang protes besar. Netizen Korea cukup vokal terhadap isu-isu ini dan sering kali mengorganisir boikot massal.

Cancel culture di Korea ini mencerminkan betapa pentingnya menjaga citra dan perilaku, terutama jika kamu berada di bawah sorotan publik. Jadi, nggak heran kalau banyak selebriti Korea sangat hati-hati dalam bersikap karena sedikit saja kesalahan bisa membawa dampak besar.


Cancel culture di Korea Selatan merupakan fenomena sosial yang kuat dan mempengaruhi banyak aspek kehidupan public figure di sana. Seperti yang dijelaskan Hansol, di Korea, ekspektasi moral yang tinggi dan perhatian yang besar dari publik dapat mengubah karier seseorang dalam sekejap. Baik itu terkait skandal masa lalu, komentar nggak pantas, atau kasus hukum, setiap kesalahan bisa menjadi sorotan utama yang membawa dampak signifikan.

Semoga artikel ini memberi kamu pandangan yang lebih dalam tentang bagaimana masyarakat Korea menangani kesalahan dan mengatur standar moral mereka. Sampai jumpa di artikel selanjutnya, ya, TeMantappu!

Media Sosial Jang Hansol

Nantikan konten terbaru dan insight menarik dari Jang Hansol dengan mengikuti media sosialnya di bawah ini! Dapatkan update langsung mengenai pandangan, analisis, dan berita terbaru seputar budaya dan tren dari Korea Selatan. Jangan lewatkan, ya!

Tonton konten terbaru dari Jang Hansol di sini!

Recent Posts

Pengalaman Yusuke Menonton Kembang Api dan Kulineran di Macau!

Yusuke di Macau: Nonton Kembang Api dan Kulineran!

Setelah menghabiskan waktu di Indonesia, hidup ala anak kos dengan menikmati lauk-pauk dan makanan warteg, Yusuke tiba-tiba berubah jadi traveller dan melanjutkan perjalanan ke Macau! Di sana, ia mencoba berbagai pengalaman unik, mulai dari menonton kembang api hingga menikmati serunya wisata air. Simak cerita seru Yusuke saat menjelajahi kuliner lokal, mencoba makanan Jepang, dan berbagi momen menarik lainnya selama di Macau. Simak di sini!

Chips Campur Viral ala Ibra Isman: Gurih, Creamy, dan Simpel!

Chips Campur Viral ala Ibra Isman: Gurih, Creamy, dan Simpel!

Ibra Isman baru-baru ini ikutan bikin snack chips campur yang viral di media sosial. Ia berbagi resep praktis yang bisa kamu coba sendiri di rumah atau di kos. Dari bahan-bahan segar seperti timun Jepang, tomat, hingga saos bolognese dan mayo keju, Ibra nunjukkin cara sat-set dan mudah membuat camilan kekinian yang bikin nagih! Penasaran gimana cara membuatnya? Yuk, simak artikel ini buat inspirasi camilan seru dan enak!

WenJelajah: Proyek Owen Eksplorasi Lingkungan di Indonesia

WenJelajah: Proyek Owen Eksplorasi Lingkungan di Indonesia

Owen, selepas lulus dari Avans University of Applied Sciences di Belanda, kini punya proyek baru, WenJelajah, yang mengajak kita mengeksplorasi kekayaan alam Indonesia. Dalam perjalanan pertamanya ke Sumba, Owen menyaksikan inovasi ramah lingkungan di Paud Efata, sekolah yang dibangun dari sampah plastik yang didirikan Rumah Lukis Erika. Melalui WenJelajah, Owen mengajak generasi muda untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan mengenal keindahan alam Indonesia. Yuk, simak keseruannya!