Jerome Polin bersama komunitas parenting membahas manfaat bermain LEGO, sekaligus menunjukkan bagaimana aktivitas ini bisa melatih resiliensi, kreativitas, dan kemampuan problem-solving. Yuk, simak selengkapnya!

Jerome Polin hadir dalam gelar wicara (talkshow) interaktif bersama komunitas parenting.
Helatan kali ini membahas manfaat LEGO dalam membentuk sejumlah keterampilan, seperti kreativitas, problem-solving, dan ketahanan mental.
Acara kali ini juga dilengkapi dengan sesi tanya jawab (QnA) dan aktivitas langsung menggunakan LEGO Bricks dan LEGO Set.
Yuk, simak lebih lanjut di artikel ini!
Table of Contents
Bermain Lego sebagai Cara Belajar Baru
Melalui sesi ini, peserta diajak memahami kalau bermain LEGO juga bisa menjadi sarana belajar yang efektif dan menyenangkan, lho.
LEGO dapat digunakan sebagai medium utama untuk melatih pola pikir, baik dengan LEGO Bricks ataupun LEGO Set.
Yuk, kenali dua jenis lego ini!
LEGO Bricks adalah kumpulan balok LEGO tanpa instruksi khusus. Nantinya, anak (atau siapa pun yang bermain) bebas membentuk bricks menjadi model apapun sesuai imajinasi mereka.
Pendekatan ini melatih kreativitas, eksperimen, dan kebebasan berpikir.
Sementara itu, LEGO Set merupakan paket LEGO yang dilengkapi panduan instruksi (manual book) untuk membangun model tertentu. Misalnya saja, model mobil balap, kastil, atau karakter dari film populer.
Jenis ini membantu melatih ketelitian, konsentrasi, dan kemampuan mengikuti struktur secara sistematis.
Baca Juga: Jerompiade: University War Versi Indonesia?
LEGO dan Matematika

Bukan Jerome namanya kalau nggak mengaitkan aktivitas sehari-hari dengan Matematika.
Dalam sesi ini, Jerome menjelaskan kalau bermain LEGO sebenarnya mirip dengan proses berpikir saat mengerjakan soal Matematika.
Sebab, keduanya sama-sama menuntut logika, ketekunan, dan kemampuan melihat pola dari sesuatu yang awalnya terlihat acak.
Saat bermain LEGO, kita diberi potongan balok dengan bentuk dan warna berbeda, lalu diminta menyusunnya jadi satu bentuk yang utuh.
Proses ini melatih cara berpikir sistematis: mengenali pola, menyusun langkah, dan memecahkan masalah satu per satu.
Mirip seperti saat mencoba menyelesaikan soal matematika yang kompleks tapi bisa dipecah jadi bagian-bagian kecil.
Nah, lewat pengalaman langsung ini, harapannya komunitas parenting jadi punya pandangan baru kalau belajar bisa dimulai dari hal-hal sederhana, seperti bermain.
Nggak melulu lewat kelas atau buku, aktivitas seru dan eksploratif justru bisa bantu anak berpikir kritis dan lebih tahan banting sejak dini, lho!
Baca Juga: Jerome Polin di MONEYFEST 2025: Invest in You, Invest in Growth
Yuk, Lihat Cara Jerome Belajar lewat Hal Sederhana!
Lewat sesi ini, Jerome Polin menunjukkan kalau proses belajar nggak harus rumit. Bermain LEGO aja bisa jadi sarana mengembangkan cara berpikir, kreativitas, sampai kemampuan menyelesaikan masalah.
Kalau kamu penasaran gimana Jerome mengaitkan hal-hal sederhana ke proses belajar dan pengembangan diri, kamu bisa ikuti kesehariannya di media sosial!
Di Instagram, TikTok, dan YouTube, Jerome aktif berbagi aktivitas harian, proyek terbarunya, dan momen-momen behind-the-scenes yang seru dan inspiratif.
Siapa tahu, kamu jadi lebih semangat buat belajar dengan cara yang nggak biasa juga!