Get In Touch
Menara Caraka, Lantai 12, Jl. Mega Kuningan Barat, Blok E4 7 No. 1, Kawasan Mega
Kuningan, Jakarta 12950
Work Inquiries
partnership@mantappu.com
(+62) 818 0401 3060

Belajar Memahami Apa itu Tuberculosis dengan dr. Farhan

September 15, 2023

by Adinda Aurel

|

Ugiadam Farhan Firmansyah

Source: Dok. Mantappu

Salam sejawat, TeMantappu! Kali ini, TeaMantappu mau berbagi info tentang apa itu tuberculosis beserta gejalanya. Informasi yang mau TeaMantappu kasih ini, adalah hasil sharing dr. Farhan di event FKM Universitas Indonesia pada 15 September. Udah penasaran belum tentang penyakit tuberculosis? Simak artikelnya sampe abis ya!

Tuberculosis itu apa sih?

Tuberculosis atau yang biasa disebut TBC adalah sebuah penyakit yang disebabkan oleh kuman yang namanya Mycobacterium Tuberculosis. Did you know guys, sebenernya, si Mycobacterium ini bukan cuma tuberculosis aja, lho. Ada Mycobacterium Bovis dan Mycobacterium Leprae. Terus, menariknya, TBC ini tuh bukan cuma menyerang paru-paru aja nih, TeMantappu. Tapi, TBC juga bisa menyerang usus, otak, tulang, otot atau bahkan hampir semua bagian tubuh. 

Oh jadi gitu, terus siapa aja yang bisa kena TBC?

Umumnya, orang yang rentan kena penyakit TBC itu adalah orang-orang yang imunnya rendah. Imun rendah juga bisa disebabkan karena memang kondisi badannya lagi nggak sehat, atau karena faktor stres. Selain itu, orang yang tinggal di lingkungan padat penduduk, juga bisa rentan kena TBC. Kenapa? Karena kuman TBC ini tuh suka sama tempat yang gelap dan lembab. 

Gejala umum sampe gejala khususnya, ada nggak sih?

Setiap penyakit pasti ada dong gejalanya. Untuk kasus TBC, gejala umumnya itu dibagi menjadi 4, yaitu BDKN. Apa tuh BDKN?

  1. Batuk

Pertama ada batuk, biasanya berlangsung lebih dari 2 minggu. Jadi, sang pasien bisa bolak balik ke puskesmas sampai klinik, tapi nggak sembuh-sembuh juga. Padahal, udah minum segala macam obat, huhu. Nah, hal ini patut dicurigain ya, TeMantappu. 

  1. Demam 

Gejala yang ini mirip sama gejala batuk-batuk, nih, TeMantappu. Dimana demamnya udah berminggu-minggu tapi nggak sembuh-sembuh juga, kayak si batuk. Nah, waktu minum obat penurun demam, pasti emang akan turun demamnya. Tapi, si demam akan balik lagi dalam beberapa jam kemudian. 

  1. Keringat malam

Malam kan biasanya dingin ya, tapi waktu malam kok tetap keringatan? Padahal sudah pakai AC atau kipas angin, tapi masih berkeringat. Nah sebenarnya, dengan kamu berkeringat itu, tandanya tubuh kamu lagi ngelawan kuman TBC, TeMantappu. 

  1. Nafsu makan turun

Udah coba berbagai suplemen tapi kok tetep nggak nafsu makan ya? Udah coba makan banyak tapi mual rasanya. Nah, ini bisa jadi indikasi gejala TBC, nih TeMantappu.

Selain 4 gejala umum tadi, TeaMantappu mau kasih tau untuk gejala khususnya, nih. Gejala khusus TBC itu, bisa berupa sesak nafas sampai batuk darah. Jadi, kalo kamu udah mengalami gejala khusus seperti ini, kamu harus segera ke dokter ya, TeMantappu!

TBC ini gampang nular nggak sih?

Sebenernya, kuman TBC ini bisa menyebar melalui droplet atau percik renik. Apa tuh percik renik? Percik renik adalah percikan yang keluar ketika pasien TBC batuk, dan ukurannya kecil banget. Eits, tapi tenang aja, karena penularannya nggak secepat itu ya, TeMantappu. Jadi, orang yang sakit TBC itu ketika batuk, percikannya itu bisa menempel ke benda-benda. Karena percikannya cukup kecil, dia bisa mengambang bebas di udara. 

Tapi, apakah semua orang pasti punya TBC? Jawabannya tidak. Karena, kita bisa bedakan mana yang disebut dengan infeksi, mana yang bisa disebut dengan penyakit. Ada lho, orang-orang yang sudah terinfeksi kuman TBC tapi nggak timbul gejala dan nggak berubah jadi penyakit. Untuk kondisi ini, biasanya disebut dengan infeksi laten.

Kalo misalkan udah ketularan, terus gimana dong?

Udah tes TBC, eh ternyata hasilnya positif? Jangan takut dulu yaa, TeMantappu! Kenapa? Karena kata dr. Farhan, yang juga didukung oleh Jurnal Farmasi Indonesia, TBC adalah penyakit yang bisa disembuhkan, asal kamu minum obatnya secara teratur selama 9 bulan. Terus, jika ada salah satu keluarga yang kena, sebaiknya dilakukan pemeriksaan menyeluruh kepada anggota keluarga lainnya. Biasanya, pihak puskesmas atau rumah sakit akan menyarankan rontgen, tes dahak, atau tes mantoux. Jika memang hasil pemeriksaan tersebut negatif, maka akan diberikan obat TPT untuk pencegahan. 

Buat yang belum tau apa itu TPT, TPT adalah Terapi Pencegahan Tuberculosis, TeMantappu. Meskipun hasil pemeriksaan negatif, tapi kamu harus tetep minum obat TPT, karena kamu cukup rentan untuk terkena TBC. Selain adanya pemeriksaan dari puskesmas atau klinik, kamu juga bisa, lho, screening mandiri. Gimana caranya tuh TeaMantappu? Kata dr. Farhan, kamu bisa coba kunjungi website tuberculosis warrior, terus ikutin kuisnya untuk dapetin hasil screening apakah kamu terindikasi punya gejala TBC atau nggak.

Ada nggak sih, pesan dari dr. Farhan terkait penyakit TBC?

Farhan: Pesannya adalah kita sebagai tenaga kesehatan atau sebagai masyarakat umum, jangan pernah takut sama TBC. Kenapa? Karena penularannya sulit sekali, beda dengan flu ya. Kalo TBC penularannya lama, dan bisa jadi infeksi laten. Dapat dikatakan sebagai Infeksi Laten karena kumannya udah ada tapi belum aktif. Maka dari itu, TeMantappu yang memang kena TBC jangan rendah diri atau takut.  Perlu diingat ya,  penyakit ini bisa sembuh asal berobat secara teratur.

Oke deh, itu dia hasil sharing dr. Farhan di event FKM Universitas Indonesia pada tanggal 15 September lalu. Dari hasil sharing ini, TeaMantappu bisa simpulin bahwa semua kalangan masyarakat nggak perlu takut kena TBC. Karena, TBC adalah penyakit yang bisa disembuhin asal kamu rajin minum obat selama 9 bulan. Jadi, pesan dari TeaMantappu untuk TeMantappu yang baca artikel ini adalah, tetap jaga kesehatan dimana pun kamu berada ya!