Farhan hadir dengan segmen baru di YouTube bernama FBI (Farhan Bedah Isu), yang membahas isu viral dan janggal lewat penjelasan medis. Dua episode perdananya mengulas kematian akibat operasi plastik dan kasus perubahan kelamin. Simak selengkapnya di sini!

Apakah kamu pernah menonton konten dari dr. Farhan di YouTube, TikTok, atau Instagram, TeMantappu?
Farhan adalah dokter muda yang juga merupakan bagian keluarga besar Mantappu Corp.
Nah, kali ini Farhan hadir dengan segmen baru di YouTube bernama FBI (Farhan Bedah Isu).
Lewat FBI, Farhan mengangkat isu-isu yang kelihatannya tak normal, tetapi sebetulnya dapat dijelaskan secara medis.
Farhan tak hanya mandek di bahasan kok bisa?, tetapi juga menjelaskan mengapa ini dapat terjadi secara ilmiah?
Per artikel ini ditulis, sudah ada dua episode FBI yang tayang. Yuk, kita bahas satu per satu!
Table of Contents
Maraton Operasi Plastik yang Berujung Kematian

Di episode perdana FBI, Farhan menyingkap kasus seorang perempuan asal China yang meninggal usai menjalani enam prosedur operasi plastik dalam kurun waktu 24 jam.
Kasus ini terjadi pada tahun 2020. Liu, nama perempuan tersebut, menjalani berbagai prosedur mulai dari double eyelid surgery, rhinoplasty, hingga liposuction, dan penyuntikan lemak ke bawah mata dan payudara.
“Ia memberanikan diri langsung menjalani 6 prosedur, dimulai dari double eyelid.
Ia melanjutkan dengan oplas hidung, rhinoplasty, mengubah struktur hidung. Operasi itu berlangsung 5 jam.
Uniknya, di malam itu juga ia melakukan operasi sedot lemak bagian paha,” jelas Farhan dalam videonya.
Keesokan harinya, lemak dari pahanya disuntikkan ke bagian bawah mata dan payudara.
Setelah semua prosedur selesai, saat hendak pulang, ia tiba-tiba pingsan. Sayangnya, nyawanya nggak tertolong.
Farhan menjelaskan kalau untuk mengungkap kematian yang janggal, otopsi menjadi langkah penting:
“Kalau kita mau mengetahui kematian seseorang yang janggal, kita bisa melakukan otopsi untuk melihat organ dalam.
Jantungnya ada sumbatan atau nggak, pembuluh darahnya menyempit atau nggak, ususnya apakah ada zat racun, paru-parunya apakah ada sumbatan, otaknya apakah ada pecah pembuluh darah.”
Lantas, apa penyebab pastinya?
Hasil otopsi menunjukkan penyebab kematiannya adalah gagal pernapasan akut akibat emboli lemak di paru-paru. Ini bisa jadi efek samping serius dari liposuction.
“Ternyata, terdapat emboli pada parunya. Emboli bisa jadi komplikasi dari tindakan sedot lemak atau liposuction.”
Baca Juga: Fakta vs. Mitos: Perspektif Kesehatan dari Farhan Firmansyah
Yuk, Tonton Episode Perdana FBI Farhan!
Kira-kira, kalau kamu ada di posisi dokter, TeMantappu bakal izinin prosedur sebanyak itu dilakukan sekaligus atau nggak?
Setelah menonton episode ini, kamu bakal sadar kalau operasi plastik bukan cuma soal hasil estetik. Sebab, di belakangnya terdapat risiko medis yang mesti ditanggung.
Penasaran lebih lanjut soal bahaya oplas ekstrem? Langsung saja tonton episode lengkapnya di sini:
Perubahan Kelamin, Bukan Hal Mistis!

Di episode selanjutnya, Farhan membahas kasus dari Indonesia.
“Remaja asal Bogor alami perubahan kelamin. Ternyata, yang selama ini dikenal perempuan, memiliki alat kelamin laki-laki.
Apakah ini kelainan atau hal medis yang belum diketahui?” buka Farhan dalam videonya.
Farhan menyebut remaja ini sebagai “T”. Dari kecil, T diasuh dan dibesarkan sebagai perempuan.
Sebagaimana perempuan pada umumnya, ia mengenakan kerudung dan berpenampilan feminin.
Akan tetapi, sejak usia 14 tahun, mulai muncul tanda-tanda fisik yang nggak biasa.
“T adalah remaja asal Bogor. Sejak kecil ia diasuh sebagai anak perempuan, mengenakan kerudung. Sekitar 14 tahun ia mengalami perubahan fisik. Mulai muncul organ seperti laki-laki.”
Lebih lanjut, Farhan menjelaskan ciri-ciri fisik T:
“T belum pernah menstruasi. T juga tidak tumbuh payudara. Ia menjadi anak tomboy. Ia pun aktif bermain futsal.
Saat diperiksa ke dokter, secara fisik ia terlihat seperti anak laki-laki, baik postur ataupun suara. Alat kelaminnya seperti laki-laki yang sudah disunat.”
Saat ini, T masih menunggu hasil pemeriksaan kromosom, yang menjadi kunci untuk mengetahui jenis kelamin biologis seseorang secara ilmiah.
“Kalau ingin tahu jenis kelamin seseorang, cek kromosomnya. Laki-laki memiliki kromosom XY dan perempuan punya kromosom XX.
Kendati ada kondisi yang menyebabkan kelainan pada kromosom, seperti kromosom XXY itu sindrom klinefelter. Ada X0 sindrom turner, dan lain sebagainya,” jelasnya.
Yuk, Tonton Kelanjutan Episode FBI Farhan!
Kalau kamu penasaran:
- Apa, sih, yang menyebabkan seseorang terlihat seperti perempuan, tetapi ternyata secara biologis laki-laki?
- Sejauh mana sains bisa membantu menjelaskan hal ini?
Langsung saja tonton episode lengkapnya di bawah ini: