Program Wengalir yang dipelopori Jerhemy Owen sukses menghadirkan akses air bersih untuk warga Desa Wokowoe dan Wokodekororo di NTT. Simak selengkapnya di sini!

Program Wengalir yang diinisiasi Jerhemy Owen telah direalisasikan di Desa Wokowoe dan Desa Wokodekororo, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur, dengan fokus pada penyediaan akses air bersih bagi warga.
Program ini dijalankan sebagai upaya menyediakan infrastruktur air yang lebih dekat dengan permukiman warga, sekaligus menjawab tantangan keterbatasan air yang berdampak pada kesehatan, pendidikan, dan aktivitas harian masyarakat setempat.
Ikuti cerita lengkapnya di sini!
Table of Contents
Mimpi Owen Tiga Tahun Lalu, Kini Terealisasi
Setelah tiga tahun berproses, program Wengalir: Air Bersih untuk NTT yang diprakarsai Owen bersama Plan Indonesia akhirnya terwujud. Desa Wokowoe dan Desa Wokodekororo, Kabupaten Nagekeo (Ende), kini mulai menikmati akses air bersih yang selama ini hanya bisa diimpikan.
Dalam video pengantar Owen menyentil fakta yang membuatnya tak nyaman, “80 tahun Indonesia merdeka, masih ada warga yang kesulitan air.”
Pernyataan itu bukan sekadar retorika, Owen menjelaskan realitas sehari-hari. Di sana, warga mesti bolak-balik menempuh 2 kilometer menanjak hanya untuk mendapat air; perjalanan yang makan waktu sekitar satu setengah jam pulang-pergi.
“Tujuannya simpel, aku pengin semua orang di dunia nggak kekurangan air. Jujur, aku nggak kebayang kalau harus jalan jauh tiap hari demi air,” ujar Owen dalam salah satu video kampanye Wengalir.
Langkah Nyata di Lapangan

Mimpi itu tentu nggak berhenti di niat. Lalu, bagaimana caranya mimpi tentang air bersih ini benar-benar diwujudkan?
Tim Wengalir memulai dari hal paling mendasar: bikin air jadi lebih dekat ke warga. Caranya lewat pemasangan pipa dari sumber mata air ke desa, pembangunan tangki penampung, serta pemasangan keran di rumah-rumah warga dan fasilitas umum, seperti sekolah, puskesmas, dan rumah ibadah.
Jaringan pipa yang dibangun membentang hingga beberapa kilometer, dengan target awal sekitar 3,7 kilometer. Prosesnya nggak sederhana, apalagi dengan kondisi lokasi yang jauh dan medan yang menantang.
Donasi untuk Program Wengalir
Perjalanannya tentu nggak langsung mulus. Owen bercerita soal tantangan yang ia berikan ke dirinya sendiri: mengumpulkan Rp500 juta dalam waktu 10 hari.
Penggalangan dana dilakukan lewat kampanye digital dan donasi resmi di KitaBisa lewat program Misi Air Bersih untuk Warga NTT.
Salah satu ajakan yang digunakan cukup sederhana, setiap 20 kali video dibagikan, dihitung sebagai tambahan 10 sentimeter pipa air.
Setelah dana terkumpul, tantangan berikutnya ada di lapangan. Akses menuju lokasi nggak mudah, perjalanan harus ditempuh dengan dua kali penerbangan, dilanjutkan perjalanan darat selama beberapa jam, di tengah cuaca yang panas dan kering.
Dampak yang Lebih Luas

Menurut Owen, akses air bersih nggak berdampak ke satu aspek saja. Ketika air lebih mudah dijangkau, dampaknya terasa ke kesehatan anak, proses belajar, hingga kondisi ekonomi keluarga.
Waktu yang sebelumnya habis untuk berjalan mencari air kini bisa dialihkan ke sekolah, bekerja, atau kegiatan sehari-hari lainnya.
Ia juga menjelaskan bahwa keterbatasan air selama ini memicu persoalan yang saling berkaitan.
“Anak-anak banyak yang kekurangan gizi dan berisiko stunting karena kekurangan air. Mereka juga jadi nggak fokus belajar karena harus memikirkan air. Sebenarnya ada pilihan untuk membeli tangki air, tapi nggak semua keluarga mampu. Ada yang harus menghabiskan setengah dari pendapatan bulanan hanya untuk air. Masalah sosial, pendidikan, ekonomi, dan kesehatan semuanya ikut terdampak,” ungkap Owen.
Kondisi inilah yang mendorongnya untuk bergerak bersama Plan Indonesia dan memulai program Wengalir di Desa Wokowoe dan Desa Wokodekororo, Kabupaten Nagekeo, NTT.
Di akhir, Owen juga membagikan pandangannya bagi siapa pun yang ingin melakukan aksi serupa. Menurutnya, langkah kecil tetap punya arti besar jika dilakukan bersama. Bentuknya bisa beragam, mulai dari berdonasi, membagikan informasi, hingga berkolaborasi dengan organisasi yang sudah berpengalaman.
“Kalau mau melakukan kegiatan seperti ini, cari partner yang tepat biar jalannya lancar,” kata Owen.
Selain Wengalir, Owen juga menjalankan program Wenjelajah dan Wenanam yang fokus pada isu lingkungan dan sosial di berbagai daerah.
Simak artikel berikut.
🌳 WeNanam: Hadiah Ultah Jerhemy Owen untuk Bumi
🌳 WenJelajah di Sulawesi, Kunjungi Situs Lukisan Tertua di Dunia