Get In Touch
Menara Caraka, Lantai 12, Jl. Mega Kuningan Barat, Blok E4 7 No. 1, Kawasan Mega
Kuningan, Jakarta 12950
Work Inquiries
partnership@mantappu.com
(+62) 818 0401 3060

Nadhira Afifa di Rocket Week: Saat Internet Makin Cepat, Fokus Makin Pendek

December 18, 2025

by Fahma Ainurrizka

|

Sering kehilangan fokus saat menggulir linimasa media sosial? Di MyRepublic Rocket Week, Nadhira Afifa membahas kaitan internet cepat, attention span, dan cara belajar anak muda di era digital!

Nadhira Afifa di acara MyRepublic Rocket Week | Sumber: Dok. Mantappu Corp.

Sering nggak, sih, kamu menggulir (scrolling) Instagram tanpa henti atau menonton puluhan video pendek, tetapi nggak ingat satu pun isinya? 

Nyatanya, itu adalah hal lumrah! Attention span manusia sekarang rata-rata hanya sekitar 8 detik; lebih pendek dari seekor ikan mas.

Di MyRepublic Rocket Week, Nadhira menunjukkan kalau internet cepat memang bisa membuka potensi anak-anak di daerah, tetapi di saat yang sama juga membuat fokus kita mudah buyar.

Yuk, simak pembahasan lengkapnya di sini!

Keberagaman Indonesia, Keberagaman Cara Belajar

Nadhira memulai dengan satu fakta; Indonesia memang beragam. Bukan hanya dari sisi budaya, tetapi juga dari kemampuan dan cara belajar tiap daerah.

Data Profil Belajar Siswa dari Kemendikbud yang dirilis melalui Rapor Pendidikan menunjukkan tingkat literasi dan numerasi antarwilayah sangat bervariasi. Bahkan, dalam satu provinsi pun perbedaannya bisa cukup signifikan. Sebab itu, pendekatan “satu cara untuk semua” jelas nggak realistis.

Di titik inilah internet mulai memainkan peran penting. Akses internet rumah tangga di luar Jawa, menurut laporan BPS 2024, terus meningkat. 

Di Nusa Tenggara Timur, misalnya, angkanya sudah menembus 70%. Artinya, semakin banyak daerah yang sebenarnya sudah punya modal dasar untuk mengakses kesempatan belajar yang lebih setara.

Nadhira memberi contoh konkret, anak-anak di Kupang kini bisa mengikuti kelas coding yang sama dengan anak-anak di Jakarta atau pelajar di Ambon bisa mengakses referensi seni tanpa harus menunggu diajarkan secara langsung.

Internet menjadi jembatan untuk membuka potensi yang sebelumnya terhalang jarak dan keterbatasan akses.

Namun, akses saja tidak cukup. Di sinilah tantangan lain muncul, bagaimana cara kita memanfaatkan internet?

Di Era Video 10 Detik, Fokus Mahal Harganya

Nadhira Afifa di acara MyRepublic Rocket Week | Sumber: Dok. Mantappu Corp.

Masuk ke keseharian kita, Nadhira menyoroti kebiasaan menonton video berdurasi 5–15 detik. Laporan Digital 2024: Indonesia dari We Are Social mencatat masyarakat Indonesia menghabiskan lebih dari tiga jam per hari untuk menonton konten pendek. 

Sekilas terdengar menyenangkan, tetapi ada konsekuensi yang ikut menyertainya: attention span kita makin pendek.

Apa itu attention span? Attention span adalah kemampuan seseorang untuk mempertahankan fokus pada satu hal dalam periode waktu tertentu. Ketika kita terbiasa berpindah dari satu konten ke konten lain dengan cepat, kemampuan ini ikut tergerus. Padahal, banyak hal penting dalam hidup—belajar, bekerja, mengembangkan keterampilan—nggak bisa diselesaikan dalam hitungan detik. 

Pandangan ini juga didukung data. Laporan LinkedIn Global Skills Report 2024 menempatkan sustained attention, atau kemampuan mempertahankan fokus, sebagai salah satu keterampilan yang semakin dicari perusahaan. 

Lantas, siapa yang berperan menjaga keseimbangan ini; antara akses, fokus, dan proses belajar?

Peran Guru Besar, tetapi Belajar Itu Tanggung Jawab Bersama

Nadhira menutup sesi dengan bahasan soal guru. Guru tetap punya peran penting, apalagi ketika literasi digital makin jadi kebutuhan utama. 

Pelatihan digital buat guru sendiri sebenarnya sudah meningkat sejak pandemi, tercatat di berbagai program Kemendikbud seperti Guru Penggerak dan modul digital (https://guru.kemdikbud.go.id), tetapi pemanfaatannya belum merata.

Menurut Nadhira, guru yang paham literasi digital bisa lebih peka sama kebutuhan murid, apalagi kalau tiap daerah punya kecenderungan kognitif yang beda.

Nadhira juga mengingatkan satu hal: belajar itu kerja bareng. Keluarga, lingkungan, komunitas—semua ikut kontribusi.

Belajar bukan cuma urusan sekolah. Itu urusan semua orang.

Baca juga cerita lainnya dari Nadhira di berbagai acara sebagai speaker!

🔖 Nadhira Bagikan Cara Mulai Bisnis dari Nol di Sesi “From Youth to CEO”
🔖
Nadhira Bahas Workplace Wellness di Meet The Expert Bio Medika