Nadhira Afifa pada (14/11) menjadi pembicara di GenBI Youth Development 2024, membahas quarter-life crisis dan cara menghadapi rasa insecure secara positif. Di tengah era digital yang penuh tekanan sosial—dari pencapaian hidup hingga standar materi—Nadhira, yang juga penulis buku self-development berjudul Almost Adulting, berbagi kiat untuk menjadikan media sosial sebagai sarana self-growth yang membangun. Ia juga membagikan panduan pentingnya self-acceptance dan menggali potensi diri, menginspirasi generasi muda untuk tetap percaya diri di tengah arungan hidup. Yuk, simak diskusinya!
Halo, TeMantappu!
Pada Kamis, 14 November 2024, Nadhira Afifa tampil sebagai pembicara di acara GenBI Youth Development di Grand Ballroom Kempinski.
Sebagai pembicara, Nadhira membawakan materi menarik berjudul How Social Media Shapes Who We Are: Discovering Your True Self in a Quarter-Life Crisis.
Yuk, simak gimana cara mengenali diri di tengah tantangan hidup dan pesatnya perkembangan media sosial dari Nadhira!
Table of Contents
- 1 Ketakutan Terbesar dan Rasa Insecure Seringkali Hanya Ada di Pikiran Kita
- 2 Menentukan Tujuan Hidup di Tengah Quarter-Life Crisis
- 3 Jauhi FOMO, Saatnya Temukan Jalan Hidup Sendiri!
- 4 Personal Branding yang Autentik di Media Sosial
- 5 Menghadapi Komentar Negatif dan Memilih Circle Suportif
- 6 Media Sosial Nadhira Afifa
Ketakutan Terbesar dan Rasa Insecure Seringkali Hanya Ada di Pikiran Kita
Nadhira membuka sesi dengan topik yang relate banget bagi banyak orang: rasa insecure.
Menurutnya, setiap orang pasti punya sisi insecure-nya masing-masing, tapi hal ini mestinya nggak berakhir jadi penghambat.
Sebaliknya, insecure bisa dijadikan motivasi untuk lebih berkembang. Salah satu caranya adalah dengan menemukan lingkungan atau circle yang mendukung pertumbuhan kita.
“Insecure itu kadang cuma ada di pikiran kita aja,” katanya.
Daripada khawatir soal pendapat orang lain, Nadhira mengajak untuk lebih fokus pada diri sendiri.
Baca Juga: Pentingnya Pelestarian Lingkungan untuk Pariwisata
Menentukan Tujuan Hidup di Tengah Quarter-Life Crisis
Buat kamu yang masih bingung menentukan arah hidup, Nadhira punya tips sederhana: cari role model yang inspiratif.
Meniru langkah orang yang kita kagumi bisa jadi panduan awal untuk merancang tujuan hidup.
Selain itu, penting untuk nggak terlalu memikirkan ekspektasi orang lain.
Cukup fokuslah pada rencana yang bikin kamu lebih berkembang, dan kalau ada kegagalan, jadikan itu sebagai pelajaran, bukan alasan untuk berhenti.
Jauhi FOMO, Saatnya Temukan Jalan Hidup Sendiri!
FOMO atau Fear of Missing Out adalah salah satu tantangan banyak gen Z saat ini.
Nadhira menyarankan agar kita menetapkan tujuan jangka panjang yang sesuai dengan diri sendiri.
Dengan begitu, kita nggak akan gampang goyah oleh pilihan orang lain.
Ia juga menekankan pentingnya membuat daftar risk and benefit sebelum mengambil keputusan.
“Kalau udah punya goals yang jelas, kamu nggak akan gampang kebawa arus,” ungkapnya.
Baca Juga: Jerhemy Owen, Kreator Yang Wakili Indonesia di Konferensi PBB, COP29
Personal Branding yang Autentik di Media Sosial
Nadhira juga memberikan beberapa tips untuk membangun personal branding di media sosial.
Salah satu hal penting yang disampaikan adalah membuat konten yang relevan dan bermanfaat bagi audiens.
Buatlah konten yang kamu sendiri memang kamu sukai sesuai passion kamu karena itu akan terasa lebih autentik.
Jangan lupa untuk tetap berinteraksi dengan audiens, sehingga kamu bisa lebih dekat dan terhubung dengan followers-mu.
Baca Juga: Jerhemy Owen: Eco Content Creator sebagai Peluang Green Job
Menghadapi Komentar Negatif dan Memilih Circle Suportif
Yup, kamu nggak salah baca. Menjadi pemilih dalam berteman itu penting!
Nadhira berbagi pandangannya soal pentingnya memilih circle pertemanan yang bisa membentuk pola pikir dan habit kamu yang lebih baik.
“Kalau circle-mu malah bikin kamu nggak berkembang, nggak ada salahnya cari lingkungan baru yang lebih suportif,” sarannya.
Dalam sesi tanya jawab, Nadhira juga mengingatkan pentingnya menghadapi hate comment dengan bijak.
Menurutnya, nggak semua komentar perlu ditanggapi.
Kalau kritiknya membangun, jadikan itu sebagai masukan; tapi kalau hanya sekadar hate, lebih baik diabaikan.
Sebagai penutup, di tengah era yang penuh tekanan sosial dan segala hal, bahkan privasi, bisa jadi bahan konten, Nadhira mengajak kita semua, buat lebih fokus sama diri sendiri.
Ingat, perjalanan hidup tiap orang itu beda-beda, jadi nggak perlu terlalu mikirin perkataan orang lain secara berlebihan.
Yang penting, terima diri sendiri dan terus berkembang jadi versi terbaik dari diri kamu, ya, TeMantappu!
Media Sosial Nadhira Afifa
Jangan lewatkan kesempatan untuk terus mengikuti perjalanan Nadhira! Pastikan kamu mengikuti media sosialnya di bawah ini biar nggak ketinggalan update terbaru seputar tips gizi, kesehatan, dan inspirasi menarik lainnya, ya!