Jerhemy Owen menghadiri Indonesia International Sustainability Forum (IISF) yang berlangsung pada 10—11 Oktober 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC). Owen berkesempatan mengunjungi stan (booth) Unilever Indonesia Foundation, mulai dari area refill station, pameran produk ramah lingkungan, hingga talkshow keberlanjutan lingkungan hijau. Simak cerita lengkapnya di sini!
Isu lingkungan kini menjadi tantangan global yang tak bisa diabaikan.
Mulai dari polusi udara dan air, perubahan iklim, pertumbuhan populasi yang pesat, penipisan sumber daya alam, pembuangan limbah, hingga berkurangnya keanekaragaman hayati. Semuanya menuntut upaya bersama dari berbagai pihak.
Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) 2024, Indonesia menghasilkan lebih dari 7 juta ton sampah plastik per tahun, sementara laju deforestasi mencapai 0,7 juta hektar per tahun. Angka-angka ini menjadi peringatan jikalau tindakan segera sangat dibutuhkan, baik dari pemerintah, sektor swasta, maupun masyarakat.
Di tengah kondisi tersebut, Jerhemy Owen hadir di IISF 2025 untuk menyaksikan secara langsung berbagai inisiatif yang dijalankan Unilever Indonesia Foundation.
Fokusnya ada pada program-program yang mendorong praktik ramah lingkungan, pengelolaan sumber daya yang berkelanjutan, dan pemberdayaan masyarakat untuk turut serta menjaga Bumi.
Simak selengkapnya di artikel ini!
Jerhemy Owen adalah content creator yang aktif mengkampanyekan isu keberlanjutan dan lingkungan melalui berbagai platform digital. Kenalan lebih dekat di sini: 
Jerhemy Owen – Mantappu Corp.
Table of Contents
Owen Menjelajahi IISF 2025
Dalam unggahan Reels miliknya, Owen membuka videonya dengan memperkenalkan Indonesia International Sustainability Forum (IISF) 2025. “IISF adalah acara lingkungan terbesar di Indonesia. Banyak pejabat dari luar negeri hadir di sini,” ujarnya.
Owen tampak menjelajahi area pameran yang luas, berhenti di beberapa instalasi menarik. Termasuk robot AI humanoid yang sekilas tampak seperti manusia. “Aku kira tadi orang asli,” katanya nyaris terkecoh.
“Jujur, ya, Guys, aku paling senang datang ke acara kayak gini karena di sini semuanya ngumpul, dari perusahaan, pemerintah, akademisi. Semuanya (bersama-sama) membahas gimana caranya supaya Indonesia, bahkan seluruh dunia menjadi lebih ramah lingkungan.
Gila, sih, ini acaranya gede banget dan benar-benar luas. Karena memang nggak akan ada masa depan kalau misalnya lingkungannya itu nggak terjaga,” lanjut Owen.
Acara ini mempertemukan berbagai pemangku kepentingan (stakeholder).Pperusahaan, pemerintah, hingga akademisi saling berbagi informasi dan solusi bersama tentang lingkungan hijau.
Booth Unilever Indonesia di IISF 2025
Stan Unilever Indonesia Foundation di IISF 2025 terbagi menjadi tiga zona utama: Sustainability Showcase, Refill Station Experience, dan Talkshow Sustainability. Ketiganya menampilkan pendekatan berbeda dalam mendukung keberlanjutan. Yuk, kita lihat satu per satu!
1. Sustainability Showcase

Zona ini menyoroti langkah Unilever Indonesia dalam menjalankan komitmen keberlanjutan. Hal ini termasuk pengembangan kemasan yang dapat didaur ulang, inovasi berbasis alam, hingga penerapan efisiensi energi.
Stan Unilever yang dibuat dari bambu dan rotan juga memperlihatkan jikalau material alami dapat diolah menjadi ruang pamer (showcase) yang fungsional sekaligus ramah lingkungan.
Di zona ini, Owen mengenal sejumlah inovasi menarik, seperti pemanfaatan minyak jelantah sebagai bahan bakar pesawat, jamur yang diolah menjadi bahan kulit, hingga rumput laut yang digunakan sebagai bahan dompet.
2. Refill Station Experience

Di refill station, pengunjung dapat mengisi ulang produk Unilever dengan wadah sendiri, termasuk sabun cair, sampo, dan deterjen.
Sistem ini dirancang untuk mengurangi limbah plastik sekali pakai, khususnya kemasan saset.
Owen pun mewawancarai Hilal, salah satu mitra refill Unilever:
“Di 2024, kita mengumpulkan dan memproses 90 ribu ton sampah plastik. Sampah dikumpulkan dari lebih dari 4.000 bank sampah mitra dan sebagian diolah melalui sistem waste to energy: 50 ribu ton menjadi RDF (Refuse Derived Fuel), sisanya 40 ribu ton dari bank sampah.”
Program refill ini telah berjalan sejak 2020 dan mencakup produk, seperti Rinso, Molto, Sunlight, Lifebuoy, Clear, Dove, Sunsilk, TRESemmé, dan Bango, dengan lebih dari 900 titik layanan di Jabodetabek dan Surabaya hingga 2024.
3. Talkshow Sustainability

Selain sustainable showcase dan refill station, Unilever juga menyelenggarakan gelar wicara (talkshow) yang menghadirkan changemakers, pemimpin komunitas, dan pakar lingkungan.
Diskusi membahas cara perusahaan, pemerintah, dan masyarakat dapat berkolaborasi untuk menjaga Bumi melalui tindakan nyata.
Owen Soroti Pilar Keberlanjutan
Menjelang akhir video, Owen menekankan kalau keberlanjutan bukan tanggung jawab satu pihak saja, melainkan komitmen dari berbagai pihak, termasuk perusahaan, pemerintah, hingga masyarakat.
Ia menyebutkan upaya Unilever Indonesia Foundation sejalan dengan empat pilar keberlanjutan yang diusung: climate, nature, plastics, dan livelihood.
“Jadi ini semua, tuh, sebenarnya sejalan sama pilar keberlanjutan mereka, yaitu climate, nature, plastics, dan livelihood.
Ya, semoga dengan kegiatan-kegiatan kayak gini, makin banyak perusahaan yang serius dan komit untuk lebih ramah lingkungan lewat program-program mereka,” tukas Owen.
Kolaborasi Owen dengan Unilever Indonesia Foundation di IISF 2025 menunjukkan jika edukasi lingkungan dapat dikemas dengan ringan, menarik, dan relevan.
Penasaran seperti apa keseruan Owen di IISF 2025? Yuk, simak ceritanya saat mengunjungi stan Unilever Indonesia Foundation! 
Owen Kunjungi IISF 202