Get In Touch
Menara Caraka, Lantai 12, Jl. Mega Kuningan Barat, Blok E4 7 No. 1, Kawasan Mega
Kuningan, Jakarta 12950
Work Inquiries
partnership@mantappu.com
(+62) 818 0401 3060

Nadhira Afifa Bicara Soal Pentingnya Pendidikan Empati Sejak Dini

October 30, 2025

by Fahma Ainurrizka

Nadhira Afifa menyebutkan jika pendidikan empati harus dimulai dari keluarga. Anak perlu diajarkan menghargai siapapun dan nggak hidup dalam gelembung privilese. Simak pandangannya selengkapnya di sini dan mulai jadikan rumah sebagai tempat pertama anak belajar empati!

Nadhira Afifa membagikan pandangannya tentang pentingnya pendidikan empati sejak dini melalui video di TikTok | Sumber: TikTok (@nadhiraafifa)

Kasus perundungan yang menimpa Timothy Anugerah Saputra, mahasiswa FISIP Universitas Udayana, kembali membuka luka lama tentang empati yang makin menipis di lingkungan pendidikan. 

Berita ini ramai diperbincangkan publik karena menggambarkan potret kekerasan di lingkungan yang seharusnya menjadi tempat belajar dan tumbuh bersama.

Nadhira Afifa ikut menyuarakan pandangannya lewat video di akun TikTok-nya tentang pentingnya pendidikan empati sejak usia dini. 

“Kita sering ajarin anak bahasa Inggris, matematika, balet … tapi lupa ajarin empati,” tulis Nadhira dalam takarir (caption) unggahan videonya.

Empati, menurut Nadhira, bukan hanya soal sopan santun, tetapi soal membentuk karakter anak agar dapat menghargai sesama manusia tanpa memandang latar belakang sosial atau ekonomi.

“Mau anak kamu tumbuh seperti dia (anak pejabat rese)? Biasain tumbuhin empati mereka dari kecil,” ujar Nadhira.

Yuk, simak tiga cara ringkas dari Nadhira untuk menumbuhkan empati pada anak!

1. Jangan Bedakan Orang Berdasarkan Kasta

Nadhira Afifa menekankan pentingnya menanamkan sikap menghargai semua orang tanpa memandang status sosial sejak anak masih kecil | Sumber: TikTok (@nadhiraafifa)

Menurut Nadhira, langkah pertama dalam menumbuhkan empati pada anak adalah dengan memberi contoh nyata: menghargai siapa pun tanpa memandang status sosial. 

Sikap orang tua dalam memperlakukan orang lain akan menjadi cermin utama bagi anak. Sebab, di usia dini, mereka belajar bukan dari nasihat, tetapi dari apa yang mereka lihat setiap hari.

Ia menegaskan pentingnya menghapus pola pikir “kelas sosial” di rumah. Anak perlu dibiasakan untuk bersikap sopan kepada semua orang, entah itu asisten rumah tangga, sopir, satpam, pedagang, atau siapa pun yang ditemui. 

Dari hal sederhana seperti menyapa, mengucap terima kasih, atau membantu tanpa disuruh, anak belajar bahwa setiap manusia punya martabat yang sama.

“Dari kecil mereka harus terbiasa dengan ajaran bahwa nggak ada orang kecil dan nggak ada orang besar,” ujar Nadhira.

Mulai sekarang, yuk, hentikan kebiasaan menilai orang dari jabatan, kekayaan, atau popularitas. 

Sebab, empati justru tumbuh saat seseorang bisa melihat manusia lain sebagai sesama, bukan sebagai “lebih tinggi” atau “lebih rendah”.

2. Ajak Anak Keluar dari Bubble Privilege

Nadhira Afifa mengajak orang tua untuk mengenalkan anak pada realitas sosial di luar lingkungan nyaman agar tumbuh rasa empati | Sumber: TikTok (@nadhiraafifa)

Nadhira menekankan kalau empati nggak akan tumbuh jika anak hanya hidup di lingkungan yang serba nyaman. Orang tua perlu mengajak anak melihat sisi lain kehidupan di luar gelembung privilese mereka.

“Biarpun punya mobil, sesekali ajak mereka naik angkot, kereta, atau busway supaya mereka tahu kalau di luar sana nggak semua orang, tuh, seberuntung mereka. Tinggal (duduk) di dalam mobil terus nyampe tujuan,” ujarnya. Ini membantu anak memahami jika nggak semua orang punya akses yang sama terhadap kenyamanan.

Dari situ, anak belajar bahwa dunia nyata penuh dengan perjuangan, dan nggak semua orang punya titik awal yang sama. 

Kesadaran ini penting agar mereka tumbuh menjadi pribadi yang rendah hati, peka terhadap sekitar, dan menghargai setiap jerih payah orang lain.

3. Jangan Pernah Kasih Uang Haram

Nadhira Afifa mengingatkan pentingnya menanamkan nilai kejujuran dan menjauhkan anak dari uang haram sejak dini | Sumber: TikTok (@nadhiraafifa)

Poin ketiga yang disampaikan Nadhira adalah soal kejujuran dalam mencari rezeki. Ia menegaskan uang yang didapat dengan cara nggak benar bisa berdampak buruk bagi anak.

“Jangan pernah kasih uang  haram. Udah pastilah. Nggak berkah buat keluarga. Kita lihat saja, beberapa figur yang ngasih uang haram, antara anaknya menjadi sakit, pergaulan bebas, atau kerjaannya nggak bener. Atau ya, berakhir anaknya jadi nyari uang haram juga,” ucapnya.

Pada akhirnya, pendidikan empati nggak bisa cuma diserahkan pada sekolah. Ia tumbuh dari rumah, dari cara orang tua berbicara, memperlakukan orang lain, dan memberi contoh dalam kehidupan sehari-hari.

Tonton selengkapnya pandangan Nadhira tentang pentingnya pendidikan empati di sini Nadhira ungkap pentingnya pendidikan empati

Recent Posts

Nadhira Afifa Bicara Soal Pentingnya Pendidikan Empati Sejak Dini

Nadhira Afifa menyebutkan jika pendidikan empati harus dimulai dari keluarga. Anak perlu diajarkan menghargai siapapun dan nggak hidup dalam gelembung privilese. Simak pandangannya selengkapnya di sini dan mulai jadikan rumah sebagai tempat pertama anak belajar empati!

8 Fakta Arubaito di Jepang, Ini Jam Kerja dan Gajinya!

Ingin tahu serunya arubaito alias kerja paruh waktu di Jepang? Erika Ebisawa membocorkan pengalaman lengkapnya: mulai dari cara melamar, aturan kerja, besaran gaji hingga momen unik yang hanya bisa ditemui di Negeri Sakura!

Curhat Sama AI Berbahaya? Hansol Angkat Kasus Kendra Hilty

Tren curhat ke AI (artificial intelligent) atau akal imitasi semakin ramai. Jang Hansol mengangkat cerita Kendra Hilty, seorang coach ADHD yang terjebak ilusi cinta akibat curhat berlebihan ke ChatGPT. Yuk, simak selengkapnya di sini!